Deskripsi Tanaman :
Petai
cina (Leucaena leucocephala) adalah tumbuhan yang memiliki batang pohon
keras dan berukuran tidak besar. Daunnya majemuk terurai dalam tangkai
berbilah ganda. Bunganya yang berjambul warna putih sering disebut
cengkaruk. Buahnya mirip dengan buah petai (Parkia speciosa) tetapi
ukurannya jauh lebih kecil dan berpenampang lebih tipis. Buah petai cina
termasuk buah polong, berisi biji-bibji kecil yang jumlahnya cukup banyak.
Petai cina oleh para petani di pedesaan sering ditanam sebagai tanaman
pagar, pupuk hijau dan segalanya. Petai cina cocok hidup di dataran rendah
sampai ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut. Petai cina di
Indonesia hampir musnah setelah terserang hama wereng. Pengembangbiakannya
selain dengan penyebaran biji yang sudah tua juga dapat dilakukan dengan
cara stek batang.
Petai
cina (Leucaena glauca, Benth) merupakan salah satu tanaman yang sudah
dikenal masyarakat sebagai obat bengkak. Pemanfaatannya dengan cara
dikunyah kunyah atau diremas-remas, kemudian ditempelkan pada bagian yang
bengkak. Selain itu, masyarakat juga menggunakan petai cina sebagai bahan
makanan, lauk-pauk atau makanan ternak.
Kandungan
kimia :
Biji dari buah petai cina yang sudah tua setiap 100 g mempunyai nilai
kandungan kimia berupa zat kalori sebesar 148 kalori, protein 10,6 g, lemak
0,5 g, hidrat arang 26,2 g, kalsium 155 mg, besi 2,2 mg, vitamin A, Vitamin
BI 0,23 mg . Daun petai cina mengandung zat aktif alkaloid, saponin, flavonoid
dan tanin.
Dalam petai cina, mengandung zat
aktif yang berupa alkaloid, saponin, flavonoid, mimosin, leukanin, protein,
lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin A dan vitamin B (Anonim, 1998).
Berbagai kandungan yang terdapat dalam tanaman petai cina yang diperkirakan
sebagai antiinflamasi adalah flavonoid. Flavonoid dalambentuk a ikon
bersifat nonpolar, sedangkan dalam bentuk glikosida bersifat polar.
Berdasarkan sifat flavonoid tersebut, maka untuk ekstraksi dapat digunakan
etanol 70% sebagai bahan penyarinya, karena etanol 70% bersifat semi polar
yang dapat
melarutkan senyawa yang bersifat polar maupun non-polar. Selain itu, etanol
70%
tidak menyebabkan pembengkakan membran sel dan memperbaiki stabilitas bahan
obat terlarut
|
0 komentar:
Posting Komentar